Saat Anda membeli server cloud (misalnya cloud vultr), saat dicek dengan whois/IP Geolocation Checker, bisa saja IP Address anda bisa saja terdeteksi di lokasi Amerika (US).
Hal ini adalah hal yang wajar. Hal ini disebabkan karena IP GeoLocation service hanya menunjukkan lokasi tempat owner IP mendaftarkan IP tsb. Bisa saja suatu block IP didaftarkannya di US, tetapi IP Tersebut sebenarnya dipakai untuk server di Singapura. (ARIN sendiri adalah organisasi yang mengatur alokasi IP network di seluruh dunia.)
Analogi sederhananya adalah seperti ini:
Budi adalah orang Jakarta. Pada saat usia 17 tahun, Budi membuat KTP di Jakarta. Setelah anda tamat SMA, Budi pindah di Surabaya dan bekerja di Surabaya.
Saat pemerintah ditanya (pemerintah mewakili ARIN) "Di mana lokasi Budi Sekarang?". Maka pemerintah akan menjawab bahwa Budi berada di Jakarta. Hal ini disebabkan karena data pemerintah menunjukkan bahwa Budi membuat KTPnya di Jakarta. Padahal sebenarnya Budi sudah pindah dan menetap di Surabaya.
Hal yang sama terjadi saat ARIN mendeteksi lokasi IP berada di US. Sebenarnya IP tersebut sudah digunakan untuk server yang secara fisik ada di Singapore. Tetapi ARIN tetap membaca data tempat di mana IP tersebut didaftarkan.
Dengan kata lain, jika anda order server lokasi singapura, secara fisik server tersebut benar-benar ada di Singapura. (walau IP Address nya secara administratif mungkin menunjukkan lokasi Amerika, namun IP Address tersebut sebenarnya digunakan sebagai IP Address untuk server yang secara fisik berada di Singapura). Untuk pengecekan/membuktikan di mana lokasi server yang sesungguhnya, Anda dapat melakukan traceroute ke IP Address tersebut. Dari hasil traceroute akan terdektesi lokasi fisik dari server.
Selain itu Anda juga bisa mengecek dari hasil analisa ping test. (Secara logika, server US tidak mungkin mempunyai ping lebih kecil dari 150 jika diakses dari Indonesia. Sedangkan server SG pasti mempunyai ping yang sangat kecil).